Dilansir dari South China Morning Post, ada beberapa yang menggunakan mixer, sedangkan ada pula yang memakai sendok dan mengaduknya hingga berubah dari cokelat menjadi krem. Proses ini menghasilkan tekstur yang tebal dan berbusa. Langkah selanjutnya adalah menyendok campuran itu ke atas segelas susu panas atau dingin. Hasilnya perpaduan kopi susu yang rasanya manis.
Namun tak banyak yang tahu, bahwa dalgona atau ppopgi dalam bahasa Korea yang berarti honeycomb toffee. Bagi banyak orang Korea, sajian ini membangkitkan memori yang kuat akan makanan masa kecil.
Ketika saya masih kecil, saya ingat orang-orang tua menjual makanan kecil ini, kata Kenny Hong Kyoung-soo, co-founder Cafe Cha di Seoul. Saya memakannya (dalgona) hampir setiap hari setelah sekolah. Mereka sangat murah, hanya gula dan air dan memiliki rasa yang sangat manis, diikuti oleh rasa pahit, tambahnya,
Hits pada Era 70-an hingga 80-an
Suguhan ini sangat populer di Korea Selatan pada era 70-an dan 80-an, sebelum gerai makanan cepat saji Amerika seperti McDonald's dibuka di negara ini pada 1988 silam. Hong mengatakan sajian ini dibuat setelah perang Korea yang terjadi sekitar 1950--1953, di mana personel Angkatan Darat AS membagikan permen kepada anak-anak setempat. Orangtua mereka yang tidak dapat menyisihkan uang untuk hadiah itu, berusaha membuat versi mereka sendiri.
Dalgona dibuat dengan mencampurkan gula dan air lalu merebusnya sampai mulai agak kuning. Lalu, ditambahkan baking soda setelah campuran terurai dan karbon dioksida dilepaskan. Lalu setelah itu, gula yang sudah dicairkan akan mengembang dan mengeras, menjadi ringan dan renyah.
Dalgona dijual di jalan-jalan Korea Selatan menyerupai lolipop besar dengan garis besar berbentuk, mulai dari bentuk hati, bintang atau desain sederhana lainnya yang ditekan ke tengah. Tujuannya adalah untuk makan dalgona di sekitar garis tanpa merusak bentuk di tengah.
0 Komentar