Ticker

6/recent/ticker-posts

Kekayaan Pendiri dan CEO Aplikasi Zoom Mendadak Naik 64 Triliun

Virus corona covid-19 membawa berkah bagi pendiri dan CEO Aplikasi Zoom Eric Yuan. Wabah ini telah membuat kekayaan meningkat US$4 miliar atau setara Rp 64 triliun (asumsi Rp 16.000/US$) dalam 3 bulan.

Melansir Business Insider, kenaikan kekayaan ini berasal dari peningkatan harga saham Zoom yang dilisting di bursa saham AS. Harga saham Zoom sudah meningkat di bawah US$70 per saham menjadi US$150 per saham. Eric Yuan memiliki 19% saham Zoom. Saat ini valuasi Zoom mencapai US$35 miliar. Dalam tiga bulan terakhir kekayaan Eric Yuan telah naik 112% menjadi US$7,57 miliar (Rp 121,12 triliun).

Virus corona telah meningkatkan popularitas aplikasi Zoom. Bila pada Desember 2019 penggunanya cuma 10 juta maka pada akhir Maret sudah menyentuh 200 juta pengguna per hari. Dilansir dari India Today, perjalanan Eric Yuan sebelum membuat Zoom diawali dengan ketertarikannya terhadap internet ketika ia mendengarkan pidato Bill Gates pada 1990, saat itu usianya baru 20 tahun.

Oleh karena itu, ia berfikir bahwa dengan pindah ke Amerika Serikat (AS) tepatnya ke Sillicon Valley akan mampu merubah kehidupannya dan lebih menjanjikan untuknya berkarir di negeri paman Sam. Mimpinya tersebut sempat terhambat ketika visa-nya ditolak oleh pemerintah AS sebanyak delapan kali. Meskipun begitu, ia tetap berusaha selama dua tahun ketika percobaan yang kesembilan kalinya.

Saat tiba di Amerika Serikat pada tahun 1997, Yuan tidak mengerti sama sekali tentang bahasa Inggris namun berkat kemampuannya dalam menulis kode komputer. Ia akhirnya mendapatkan pekerjaan pertamanya di perusahaan WebEx. Dan di tahun 2007, ketika WebEx diakuisisi oleh Cisco sebesar US$3,2 miliar, Yuan diangkat menjadi VP Korporat Teknik.

Setelah naik jabatan, Yuan merasa tidak bahagia bekerja dengan pekerjaannya karena harus bertemu banyak pelanggan dan dia menyadari bahwa ada yang tidak beres dengan layanan konferensi video milik Cisco. Pada 2011, Eric Yuan akhirnya memutuskan untuk mendirikan perusahaan miliknya sendiri yang kita kenal sekarang dengan nama Zoom. Lebih dari 40 insinyur dari Cisco direkrut ke start-up miliknya dan baru pada 2012, Zoom akhirnya diluncurkan sebagai aplikasi konferensi video.

Posting Komentar

0 Komentar